会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 'Way of Indonesia Strategy': Kuatkan Peran Alumni University of Birmingham sebagai Agen Perubahan!

'Way of Indonesia Strategy': Kuatkan Peran Alumni University of Birmingham sebagai Agen Perubahan

时间:2025-05-26 04:26:24 来源:quickq可靠吗 作者:娱乐 阅读:758次
Warta Ekonomi,quickq每天有免费吗 Jakarta -

Ikatan Alumni University of Birmingham Indonesia sukses menyelenggarakan Global Alumni Gathering Anniversary University of Birmingham (UoB) bertajuk 125 Years Weaving Connection Stenghtening Synergy di Paragon Community Hub, Jakarta, Minggu (25/5/2025). 

Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat peran alumni lintas generasi sebagai agen perubahan dalam pembangunan nasional dan global. 

'Way of Indonesia Strategy': Kuatkan Peran Alumni University of Birmingham sebagai Agen Perubahan

'Way of Indonesia Strategy': Kuatkan Peran Alumni University of Birmingham sebagai Agen Perubahan

Hafidz Surapranata selaku Ketua Pelaksana Panitia menjelaskan empat tujuan utama dari kegiatan ini, yakni memperkuat jejaring alumni, mendorong kolaborasi strategis, memberikan kontribusi sosial, serta membangkitkan semangat kontribusi bagi masyarakat.

'Way of Indonesia Strategy': Kuatkan Peran Alumni University of Birmingham sebagai Agen Perubahan

“Alumni University of Birmingham harus menjadi kekuatan aktif dalam memberikan dampak sosial nyata bagi masyarakat,” ujar Hafiz dalam sambutannya, Minggu (25/5/2025).

'Way of Indonesia Strategy': Kuatkan Peran Alumni University of Birmingham sebagai Agen Perubahan

Kegiatan ini dirancang sebagai ruang temu dan kolaborasi lintas sektor, dengan menghadirkan berbagai sesi menarik seperti Business Corner, Networking Session, dan Talkshow. Masing-masing sesi menjadi wadah bagi para peserta untuk saling berbagi gagasan, membangun jejaring, serta menggali potensi kerja sama yang lebih luas.

Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah sesi Talkshow yang menghadirkan para pembicara inspiratif dari berbagai latar belakang, antara lain Salman Subakat (Co-Founder Paragon Corp), Masyithoh Annisa (Staf Ahli Menteri Kementerian Kebudayaan), dan Fikha Luthfi (Division Head of Human Capital, PT ANTAM Tbk). Bertindak sebagai moderator adalah Mukti R. Setianto, diplomat dari Kementerian Luar Negeri Indonesia

Sementara itu, dalam sambutannya, Director of Recruitment & Marketing UoB, Carla Amos menyampaikan rasa bangga atas kontribusi alumni Indonesia yang dinilai sangat aktif dan berdampak.

“Kami sangat bangga memiliki komunitas alumni yang luar biasa di Indonesia. Hubungan dengan kampus tidak berhenti setelah kelulusan, justru terus tumbuh melalui kontribusi nyata bagi komunitas,” ujar Carla Amos.

Ia juga mengumumkan berbagai kegiatan besar UoB di bulan Juni, termasuk peluncuran inisiatif Birmingham Youths untuk mendukung pendidikan dan riset global. Saat ini, UoB memiliki lebih dari 1.500 alumni di Indonesia dari total 40.000 alumni di seluruh dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Redita Aliyah selaku Ketua Umum Ikatan Alumni University of Birmingham, menegaskan komitmen organisasi sebagai mitra strategis dalam pengembangan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045. 

Pasalnya, dalam satu tahun sejak berdiri, IAUoB telah melaksanakan lebih dari 20 kegiatan yang berdampak nyata bagi masyarakat.

“IA UoB bukan hanya komunitas alumni, tapi juga mitra strategis pemerintah dalam membangun SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Redita.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, dalam sambutannya turut menekankan pentingnya peran alumni dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim, geopolitik, dan perang dagang.

"Alumni harus bersatu dan menjadi keluarga besar yang tangguh, tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk kontribusi global," tegas Juda.

Ia mengapresiasi keberhasilan komunitas alumni dalam membangun jejaring yang kuat hanya dalam waktu satu tahun. Menurutnya, kekuatan kolektif alumni dapat menjadi penggerak perubahan besar di masa depan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, turut hadir dan memberikan refleksi mendalam mengenai pentingnya kemampuan adaptasi dalam menghadapi perubahan zaman.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan ilmu yang kita pelajari di masa lalu. Dunia berubah cepat. Yang bertahan adalah mereka yang terus belajar, terus memperbarui pengetahuannya,” ujar Pratikno.

Ia menyoroti dampak disrupsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) terhadap institusi sosial dan dunia kerja. Oleh karena itu, ia mendorong pengembangan teknologi yang berpusat pada manusia (human-centered technology), agar tetap memperkuat nilai sosial dan kohesi keluarga.

“Orang yang bertahan bukan yang paling pintar, tapi yang paling cepat belajar dan beradaptasi,” kata Pratikno.

Lebih lanjut, Kepala Departemen Public Relations Ikatan Alumni University of Birmingham, Rheza Ariftha Gentha, menekankan pentingnya komunikasi strategis dalam memperkuat identitas dan solidaritas antar alumni.

“Kami mendorong alumni untuk menjadi komunikator perubahan,” ujar Rheza.

Melalui narasi Way of Indonesia Strategy, Rheza berharap kontribusi alumni dapat terarah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menciptakan dampak sosial yang lebih luas.

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Pasca Akuisisi, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk Siap Ekspansi ke Bisnis Frozen Food
  • Cara Ampuh Cegah Gigi Berlubang, Hindari Sebelum Mengancam Nyawa
  • Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin Mengundurkan Diri, Kejagung: Dia Masih Menjalankan Tugas
  • Makin Mesra, Bank Sentral RI dan Tiongkok Sepakat Perluas Penggunaan Mata Uang Lokal
  • Mengintip Tren Makeup di Korea, Apa Bisa Diaplikasikan di Indonesia?
  • Risiko Kredit KPR Meningkat, OJK Soroti Tren PHK dan Perlambatan Ekonomi
  • Studi Temukan Main Dating App Ternyata Bikin Depresi
  • Waspada, Makanan Mengandung Mikroplastik Berisiko Untuk Kesehatan
推荐内容
  • 9 Kota Terbaik di Dunia untuk Kerja Sambil Liburan
  • Studi Temukan Main Dating App Ternyata Bikin Depresi
  • Rutin Konsumsi Telur Menurunkan Risiko Mati Muda, Bikin Umur Panjang
  • Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Merusak Barang di Hotel
  • Resep Lezat Lontong Cap Go Meh dan Makna Filosofis di Baliknya
  • Studi Temukan Main Dating App Ternyata Bikin Depresi